Cinta yang selama ini aku jalani
dengannya berjalan seperti apa adanya dan semestinya, karena memang aku
mencintainya, tetapi tak tahu dengannya. Hingga suatu hari, ia selalu
sibuk dengan kerjaannya sepulang sekolah. Bayangkan saja, pagi sampai
siang sekolah pulang sekolah sampai malam bantu orang tuanya dan setelah
itu ia tertidur. Sedikit sekali waktu yang tersisa untukku bahkan bisa
dihitung dengan waktu, aku merenungi itu tak cukup hanya 1 hari saja,
tetapi berminggu-minggu sekali
pun ia tak memperhatikan itu. Sampai saatnya datang, seorang cowok yang
bisa dikatakan tampan, sopan dan mengerti segalanya tentang aku hadir
dalam hidupku. Semula aku tak tahu akan semua itu, tapi ternyata dibalik
kemelut ‘sahabat’ yang ia pergunakan, ternyata ia menaruh rasa
kepadaku.
“aku masih mencintai bayu” kata arita saat deni mengungkapkan perasaannya di malam minggu itu.
“aku
tak memaksa kamu rit, yang jelas aku udah bilang semua tentang bayu
yang aku tahu, aku juga nggak memaksa kamu buat nrima aku, aku bakal
nunggu kamu sampai kapanpun, aku juga bisa bantu kamu buat ngelupain
bayu” ucap deni dengan kesungguhannya yang semakin membuatku bingung.
Please….. bantu aku, jalan mana yang harus aku tempuh..??
“baiklah den, aku bakal berusaha buat itu”
“kamu bersungguh-sungguh rita..?”
“iya, bantu aku agar bisa melupakan bayu”
“aku akan berusaha arita, makasih sayang”
Saat itu pula aku memutuskan
hubungan itu dengan bayu yang sesungguhnya masih sangat aku cintai.
Semula bayu menolak, dan akhirnya ia menerima semua itu meski tak rela.
Aku menjalani hubungan resmi pacaran dengan deni, tak ada seminggu
mungkin selama itu pula aku masih tak pernah bisa melupakan bayu
dihatiku, susah rasanya. Malam itu, aku bulatkan tekad untuk memutuskan
hubungan dengan deni, karena sesungguhnya aku tak mencintai deni
melainkan hanya menganggapnya sebagai sahabat.
“den, maafin aku sebelumnya”
“maaf buat apa rit..?”
“aku
belom bisa ngelupain bayu, aku masih sangat mencintai bayu, aku harap
kam ngerti, aku pengen kita sahabatan aja seperti dulu, karena memang
aku selalu menganggapmu sebagai sahabat”
“ya
udah, kloq memang itu keputusan yang menurutmu baik, aku nggak maksa
kamu buat kembali ke bayu. Aku Cuma berdo’a semoga kamu baik-baik aja
sama dia”
“makasih den, kamu dah ngertiin aku”
Rasa menyesal, benci pada diri
sendiri, merasa bersalah sama semuanya tercampur menjadi satu dalam diri
ini. Kenapa aku tak pernah memikirkan akibatnya dalam melakukan suatu
tindakan, kenapa harus jadinya seperti ini, yang akhirnya aku tak pernah
bisa melupakan bayu dihati ini. Bayu… aku ingin kamu kembali disisiku,
karena sesungguhnya aku masih mencintaimu. Saat itu pula ketika aku
sedang merenung, bayu meneleponku.
“hallo,, rit, kamu tak ingin tah
berubah fikiran buat aku, aku sayang banget sama kamu, aku dah
berkali-kali buat ngelupain kamu tapi gak pernah bisa,, pliss… terima
aku lagi dihatimu rit, aku nggak bisa hidup tanpamu…”
“aku.. nggak tahu yu”
“jawab jujur rit, kamu masih saying kan sama aku?”
“aku nggak tahu bayu”
“jawab jujur rita, pliss…”
“iya, aku masih sayang sama kamu, aku nggak bisa ngelupain kamu yu”
“tapi kenapa kamu bohongin perasaan kamu sendiri, kenapa kamu paksa hati kamu buat pacaran sama cowok laen?”
“dari mana kamu tahu?”
“semua tentang kamu aku tahu rit, aku juga tahu kamu pacaran sama deni”
“maafin
aku bayu, aku nggak tahu harus gimana lagi, yang jelas saat itu kamu
nggak pernah ada disaat aku butuh, kamu selalu sibuk dengan urusanmu
sendiri, hingga aku di nomor 2 atau malah dinomor 5 kan, aku nggak mau
yu, aku pengen kamu perhatian sama aku, seperti dulu”
“iya, aku juga ngerti, aku minta maaf rit, aku sayang banget sama kamu, kamu jgnan pergi lagi dari aku rit”
“aku juga sayang banget sama kamu yu” ucapku lirih saat menahan tangis.
Mulai
saat itu pula aku kembali kepada bayu, karena sesungguhnya hatiku hanya
untuknya, dan cinta nggak bisa dipaksakan. Karena dari itu, cinta
disebut dengan cinta buta, yang tak pernah melihat seseorang dari
tampang, tapi dari hati, sebaik apapun seseorang itu, jika memang hati
kita tak pernah menginginkan dia, maka cinta itu tak akan pernah tumbuh.